Just Need You Here (Part 2)

Just Need You Here (Part 1)

Yoo Rin keluar dari taxi tadi dan melihat Karam yang tengah menghampiri sebuah box telpon umum diseberang jalan. Ia terus memperhatikannya dan seorang yeoja yang juga berada disana. Sementara itu Karam masuk kesana dan mendapati Min yang kaget akan kedatangannya.

“ Karam~ah… kenapa… kenapa kau disini?” tanya Min bingung.

“ Kau mau kemana? Ayo kuantar pulang… “ tawar Karam lembut sambil menyodorkan mantel putih yang dipegangnya.

“ Tidak usah… Siwon oppa akan menjemputku sebentar lagi… dia menyuruh ku menunggunya disini… “ tolak Min halus. Karam terdiam sesaat. Amarahnya tiba-tiba mencuat mendengar nama Siwon keluar dari bibir Min.

“ Biarkan aku yang menjaga mu kali ini… “ seru Karam lagi lalu memaksa Min mengenakan mantel hujannya. Tak berapa lama mereka keluar dan langsung menerjang hujan sore itu. Sementara itu, Yoo Rin yang melihatnya hanya bisa terpaku mendapati namja yang dicintainya rela meninggalkannya demi yeoja lain.

Yoo Rin berjalan gontai menerjang hujan menuju rumahnya yang sudah tidak jauh lagi. Sesampainya disana, ia masuk dan langsung mendapat tatapan heran dari Heechul, oppanya.

“ Ya… kenapa kau basah seperti itu? “ tanya Heechul babo.

“ Jelas saja terkena hujan… aissh… sudah lah… aku lelah… “ jawab Yoo Rin asal lalu berjalan tergesa-gesa menuju kamarnya.

***

Karam terus memacu motornya secepat mungkin dan terus berusaha menerjang derasnya hujan. Sementara yeoja diboncengannya semakin memeluknya erat.

“ Gwenchana? “ tanya Karam cemas.

“ Ne… “

Tapi, tiba-tiba seorang namja bertubuh atletis yang juga mengendarai sepeda motor hitamnya berusaha untuk mengejar motor Karam. Perlahan namja itu pun membuka helm-nya.

“ Karam~ah… menepi lah… biarkan aku yang mengantar Min… “ teriaknya sekeras mungkin agar suaranya tidak hilang ditengah derasnya air hujan.

Karam melihat namja itu nanar. Sesekali diperhatikannya gerak tubuh namja tadi yang mengisyaratkannya untuk menepi.

“ Menepi lah… “ ujar Min pelan. Karam pun dengan berat hati meminggirkan motornya tepat disebuah halte bus lain.

“ Kajja Min… “ perintah namja tadi dengan seulas senyum yang diberikannya kepada Karam dan Min.

“ Siwon hyung… biarkan kali ini aku yang mengantarnya… “ sahut Karam datar berusaha menutupi kecemburuan yang dirasakannya.

Sejenak Siwon terdiam. Menatap Min dan Karam bergantian. Dilihatnya wajah yeojachingunya yang sudah melukiskan gurat kecemasan. Dihampirinya Karam perlahan dan mengacak-acak rambutnya sayang.

“ Anniyeo… kau pulanglah… Min biar aku yang mengantar… kau bisa terserang flu jika nekat menerjang hujan seperti ini… aku tidak mau dongsaeng kesayangan ku sakit… cepat pulang… biar aku yang mengantarnya pulang… apa kau mau melihat Min kita sedih? “ nasehatnya lembut sambil terus mengulas senyum manisnya.

Karam hanya bisa mematung. Dengan gampangnya dan tanpa perlawanan dibiarkannya Min dibawa pergi oleh orang lain. Ia hanya bisa mematung menatapi motor Siwon yang semakin lama semakin menjauh dari tempatnya berada.

“ Beri aku kesempatan hyung… kenapa kau harus datang?! “ gerutunya kesal lalu terdiam di tengah derasnya hujan. Ditengah lamunannya, tiba-tiba pikirannya kembali teringat pada Yoo Rin yang dengan bodohnya ia tinggalkan ditengah lebatnya hujan.

“ Kim Yoo Rin… Kim Yoo Rin… apa… apa… apa yeoja itu baik-baik saja? “ pikirnya cemas. Diambilnya benda mungil dari sakunya dan menekan beberapa digit nomor disana. Belum sempat panggilan itu terhubung, buru-buru ia membatalkannya dan menyimpannya kembali disaku celananya. “ Gwenchana… dia pasti baik-baik saja… bukan kah aku sudah memberhentikan taxi untuknya… ne… gwenchanayeo… dia pasti sudah pulang… “ gumamnya berusaha menenangkan dirinya sendiri.

***

Yoo Rin membuka matanya perlahan. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

“ Aku ketiduran… “ bisiknya pelan. Dicobanya untuk mebangkitkan badannya tapi, sekujur tubuhnya terasa lemas dan kepalanya juga terasa berat.

“ Aissh! Kenapa aku malah sakit disaat seperti ini?! “ gerutunya kesal. Perlahan diambilnya hp touch screennya dan menghubungi sebuah nomor disana.

“ Hyohyun~ah… “ panggilnya cepat. Beberapa saat dia terdiam “ Sepertinya aku tidak bisa datang besok… aku demam… sampaikan surat izin ku pada songsaenim… ne… gomawo… “ sambungnya lirih lalu memutuskan panggilan tersebut. Matanya menatap kosong kelangit-lagit kamarnya. Tanpa sengaja pikirannya tertuju pada kedekatan Karam dan Min yang membuat hatinya sakit.

“ Aissh! Berhentilah memikirkan mereka Kim Yoo Rin… berhentilah… itu hanya akan menyakitimu… “ Yoo Rin terus memotivasi dirinya sendiri. Tapi, tanpa bisa di hentikan, air matanya tetap saja mengalir dari matanya.

***

Karam berjalan santai menyusuri koridor sekolahnya dan berhenti tepat disebuah kelas yang sudah ramai akan pelajar lain. Sesekali dilihatnya jam tangannya lalu beralih kesekitar ruang kelasnya.

“ Kenapa dia belum datang? “ tanyanya lirih sambil melihat kepintu kelasnya. Ia terus menunggu hingga tidak terasa pelajaran akan dimulai 5 menit lagi. Dilihatnya kearah bangku orang yang ditunggunya dan mendapati seorang yeoja tengah sibuk mendengarkan music dari dvd player portablenya.

“ Hyohun~ah… “ panggilnya pelan. Yeoja itu pun langsung melihat kearah Karam dan melepaskan earphonenya.

“ Mwo? “ tanyanya heran.

“ Em… Hyohyun~ah… kenapa… kenapa… kenapa Yoo Rin belum datang? “ tanya Karam sehati-hati mungkin.

Jantung Hyohyun berdetak cepat. Refleks dia langsung melemparkan tatapan curiga pada Karam yang berusaha bersikap biasa saja.

“ Wae? Kau merindukannya? “ goda Hyohyun membuat Karam salah tingkah.

“ Ah… anniyeo… gwenchana… “ jawab Karam gugup lalu pergi meninggalkan meja Hyohyun.

“ Dia demam… makanya tidak bisa datang… “ teriak Hyohyun tiba-tiba yang langsung berhasil menghentikan langkah Karam.

“ Sakit? “ batin Karam bingung. Diteruskannya langkahnya menuju sebuah meja yang terletak di posisi ketiga lalu duduk disana dengan pikiran yang berkecamuk. “ Apa dia semalam… ah… anniyeo… tidak mungkin dia berjalan kaki menuju rumahnya… aissh! Kenapa pikiran ku jadi mengkhawatirkannya… “

“ Karam~ah… “ teriak Injoon sambil menepuk pundak Karam keras.

“ Wae? Membuat kaget saja… “ protes Karam pada sahabatnya itu.

“ Kudengar… Yoo Rin sedang sakit… apa kau tidak ingin menjenguknya? “

“ Mwo? “ Karam terdiam mendengar pertanyaan Injoon. “ Menjenguknya? Benar… aku harus menjenguknya, tapi… buat apa? “ batinnya ragu. Tak lama songsaenim pun masuk dan membuyarkan semua lamunan Karam.

***

Karam berbaring gelisah diatas tempat tidurnya. Berkali-kali dilihatnya handphone dan kunci motornya.

“ Aissh… aku bisa gila jika seperti ini… “ gerutnya kesal sambil menjambak pelan rambutnya sendiri. “ Ne… gwenchanayeo… tidak mungkin Yoo Rin sakit karena aku… ne gwenchana… “ ucapnya lagi berusaha menenangkan dirinya. Dicampakkannya handphonenya kasar hingga membentur lantai lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Tapi, tidak berapa lama, ia kembali membuka selumutnya dan dengan cepat menyambar handphone dan kunci motornya.

“ Aissh… aku pasti sudah gila… “

Karam langsung memacu motornya cepat menuju rumah Yoo Rin. meskipun telah berusaha untuk tidak memikirkan yeoja itu, perasaannya benar-benar berkata lain. Pikirannya selalu tidak tenang jika membayangkan bagaimana jahatnya dia meninggalkan Yoo Rin hanya demi Min yang ternyata juga meninggalkannya. Tidak berapa lama pun dia tiba di rumah bercat biru muda itu. Agak ragu dia pun langsung memarkirkan motornya tepat dihalaman rumah Yoo Rin.

Ting… tong…

Ditekannya bel berualang kali. Seorang namja cantik pun langsung mempersilahkannya masuk. Ia pun langsung mengikuti namja itu menuju sebuah Kamar bertuliskan Kim Yoo Rin dipintunya.

“ Gomawo hyung… “ sahut Karam ramah sambil membungkuk kearah Heechul. Perlahan pun ia memberanikan diri untuk membuka pintu tersebut.

***

Hyohyun terperangah kaget saat melihat sosok Karam masuk kedalam rumah Yoo Rin.

“ Bocah itu… kenapa dia ada disini? “ tanyanya heran. Berulang kali dilihatnya pintu masuk rumah Yoo Rin dan berharap namja itu segera keluar. Tapi, cukup lama dia menunggu sosok Karam pun tidak juga muncul.

“ Kenapa dia lama sekali… “ protes Hyohyun kesal. Tapi, beberapa menit kemudian matanya langsung membulat indah. “ Jangan-jangan… yah… sebaiknya aku pulang saja… “ sahutnya riang lalu berlalu meninggalkan rumah Yoo Rin.

Sementara itu Yoo Rin yang tengah berbaring dibalik selimunya dengan gelisah melihat kearah handphonenya.

“ Ya! Kenapa yeoja itu lama sekali datangnya… “ gerutunya kesal. Tapi, tidak berapa lama kemudian ia mendengar suara pintunya terbuka.

“ Ya Kim Hyohyun! Kenapa kau lama sekali datangnya?! “ protes Yoo Rin kesal dari balik selimutnya. Tapi, tidak ada jawaban sama sekali dari orang yang masih mematung didepan pintu kamarnya.

“ Ya Kim Hyohyun! Kau tuli ya?! “ pekik Yoo Rin lagi yang masih tidak mendapat tanggapan dari orang tersebut.

“ Ya! Kau in…. “ Yoo Rin mebuka selimutnya cepat dan begitu kaget mendapati bahwa Karam lah yang berada dihadapannya.

“ Kau?! “

***

Sementara itu ditempat lain, seorang namja dengan santai menggiring kopernya melewati kerumunan orang yang rata-rata juga melakukan hal yang sama sepertinya. Dari kejauhan dilihatnya wanita dan pria setengah baya sudah melambai-lambaikan tangan mereka kearahnya.

“ Kenapa mendadak seperti ini? “ tanya wanita itu sayang sambil mengelus kepala anaknya.

“ Mianhae eomma… aku jadi merepotkan mu… “ jawab namja cantik yang langsung mengulas sebuah senyuman manis ini.

“ Sudahlah… kajja… yang lain pasti sudah menunggu kita… “ kini pria setengah baya itu tampak lebih antusias dibandingkan istri dan juga anaknya. Dengan hati-hati dibantunya namja cantik itu untuk membawa kopernya.

“ Sekarang aku dirumah… “ batin si namja itu sambil menatap keadaan disekitar bendara incheon. “ Sudah hampir dua tahun aku meninggalkan kalian semua dan kini aku kembali… Aku… aku datang Kim Yoo Rin, tunggu lah… “

~Tbc

Yak…

Semoga masih ada yang mau baca…
Don’t be silent readers guys…
it will hurt me… (alay *plak!)

18 responses to “Just Need You Here (Part 2)

  1. kyaaaaa…. thu kan… ngerasa brsalah kan si karam… aishhhh….
    ditinggalin gt aja sih….

    si cowok cantiknya sapa thu…
    mkn complicated aja…hohoho

    lanjut thor….

Tinggalkan komentar